Profesor Australia yang Ditawan di Papua Nugini Dibebaskan

Profesor Australia yang Ditawan di Papua Nugini Dibebaskan

5 minutes, 8 seconds Read

Seorang profesor Australia, yang ditawan sepanjang satu minggu oleh barisan membawa senjata pada bagian terasing Papua Nugini, sudah dibebaskan bersama dua mitra lokalnya, begitu disampaikan Australian Broadcasting Corporation, Minggu, 26 Februari 2023.

Satu kelompok periset arkeologi, yang terdiri dari profesor yang bekerja untuk sebuah kampus, dua alumnus kampus Papua Nugini dan seorang koordinator program ditawan Pekan kemarin oleh satu kelompok orang yang menuntut pelunasan uang kontan, kata petinggi

Pemerintahan Australia Memperpanjang Masa Kerja Pascastudi untuk Alumnus Internasional

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia tidak selekasnya memberi respon keinginan untuk memberi komentar mengenai pembebasan team itu yang dikabarkan di negara Pulau Pasifik itu.

Barisan itu ada pada sebuah perjalanan ke dusun terasing Fogoma’iu di teritori pegunungan, dengan tepian propinsi Southern Highlands dan Hela saat mereka diamankan.

Indonesia dan Jepang Berkomunikasi Bangun Kendaraan Listrik

Pembebasan ke-3  orang itu akhiri beberapa hari perundingan dan operasi keamanan yang mengikutsertakan polisi dan personil pertahanan Papua Nugini, dalam diskusi dengan pemerintah Australia dan Selandia Baru, menurut ABC.

Indonesia Beri komentar Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS, Meminta Australia Taat Non-proliferasi

Profesor itu ialah warga Australia dan berwarganegara Selandia Baru. Reuters tidak menyebutkan beberapa nama anggota barisan itu karena keadaan yang peka.

Seorang wanita yang turut ditawan, termasuk juga satu dari 3 masyarakat lokal, dibebaskan awalnya. Pada waktu itu, polisi Papua Nugini menjelaskan mereka akan bekerja untuk sebuah resolusi positif pada keadaan itu.

 

Opsi Editor: Beberapa Besar Negara G20 Laknat Agresi Rusia, China Diam

Informasi Seterusnya

Polandia Siap Kirimkan Jet Tempur MiG-29 ke Ukraina

2 jam yang lalu

Artikel Berkaitan

Pemerintahan Australia Memperpanjang Masa Kerja Pascastudi untuk Alumnus Internasional

Indonesia Beri komentar Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS, Meminta Australia Taat Non-proliferasi

Biden Ingin Berbicara dengan Xi Jinping sesudah Kunci Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS

Australia Contact Cina Saat sebelum Beli Kapal Selam Nuklir, tetapi Tidak Dihiraukan

Kesepakatan Kapal Selam Nuklir Australia di AUKUS Dapat Menembus Rp 3,7 Kuadriliun

Biden Kabarkan Kesepakatan Kapal Selam Nuklir di Asia Pasifik

Referensi Informasi

Ukraina Tuduh 2 Sniper Rusia Lecehkan Bocah dan Setubuhi Ibunya

3 jam yang lalu

Belajar dari Ukraina, Taiwan Bangun Drone Tempur untuk ‘Perang Asimetris’

10 jam yang lalu

Longsor di Manaus Brasil Menewaskan 8 Orang, Jasad Ibu dan Anak Diketemukan Berangkulan

11 jam yang lalu

Venezuela Kirim Minyak ke Kuba, Pakai Supertanker yang Masuk Daftar Hitam AS

13 jam yang lalu

Group Wagner Tarik Pelajar SMA Jadi Tentara Bayaran di Ukraina

13 jam yang lalu

Peristiwa Hujan Cacing di China, Apakah benar Terjadi?

14 jam yang lalu

Ditahan 5 Dasawarsa, Tahanan Terpidana Mati Terlama Dunia Jalani Sidang Ulangi di Jepang

16 jam yang lalu

Silicon Valley Bank Bangkrut, Biden Tekankan Mekanisme Perbankan AS Aman

17 jam yang lalu

Masyarakat Jepang Malas Lepas Masker Walau Tidak Harus Kembali

18 jam yang lalu

Ukraina Jadi Importir Senjata Paling besar Ke-3  di Dunia

1 hari kemarin

Pemerintahan Australia Memperpanjang Masa Kerja Pascastudi untuk Alumnus Internasional

5 jam yang lalu

Mulai 1 Juli 2023, Pemerintahan Australia akan perpanjang masa kerja pascastudi sekitar dua tahun untuk alumnus internasional.

Indonesia Beri komentar Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS, Meminta Australia Taat Non-proliferasi

11 jam yang lalu

Indonesia minta Australia masih tetap stabil penuhi kewajiban mon-proliferasi walau mendapat kapal selam nuklir dari AUKUS

Biden Ingin Berbicara dengan Xi Jinping sesudah Kunci Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS

12 jam yang lalu

Presiden Amerika Joe Biden mengharap untuk selekasnya bicara dengan pimpinan Cina Xi Jinping sesudah mengeluarkan kesepakatan kapal selam nuklir bersama partner AUKUS.

Australia Contact Cina Saat sebelum Beli Kapal Selam Nuklir, tetapi Tidak Dihiraukan

15 jam yang lalu

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan faksinya sudah menawari Cina pembimbingan berkenaan kesepakatan kapal selam memiliki tenaga nuklir. Beijing tidak memberi respon.

Kesepakatan Kapal Selam Nuklir Australia di AUKUS Dapat Menembus Rp 3,7 Kuadriliun

16 jam yang lalu

Petinggi Pertahanan Australia mengonfirmasi program kapal selam memiliki tenaga nuklir Australia dalam kesepakatan AUKUS mempunyai potensi menelan ongkos sampai A$368 miliar atau sekitaran Rp 3,7 kuadriliun sepanjang tiga dasawarsa di depan.

Biden Kabarkan Kesepakatan Kapal Selam Nuklir di Asia Pasifik

17 jam yang lalu

Presiden AS Joe Biden umumkan persetujuan kapal selam serang nuklir mulai awalnya 2030-an dengan Inggris dan Australia.

Queensland Australia Banjir Kronis, Warga Dievakuasi

3 hari kemarin

Hujan deras mengakibatkan banjir kronis di negara sisi Queensland, Australia, sampai membuat warga pindah,

Australia Jamin Pembelian Kapal Selam Nuklir untuk Menjaga Perdamaian

5 hari kemarin

Australia mengatakan kapal selam nuklir punya negaranya akan pastikan perdamaian dan kestabilan di Indo-Pasifik, Asia Tenggara, dan Samudra Hindia.

Australia Akan Membeli 5 Kapal Selam Nuklir, Aktualisasi Kesepakatan AUKUS

5 hari kemarin

Australia akan beli sampai lima kapal selam nuklir sama kelas Virginia punya Amerika Serikat pada 2030-an sebagai sisi dari kesepakatan AUKUS

Dua Masyarakat AS yang Dicuri Barisan Membawa senjata Meksiko Diketemukan Meninggal

6 hari kemarin

Dua dari 4 masyarakat AS yang dicuri, Jumat minggu kemarin sebentar sesudah mobil mereka masuk Meksiko timur laut diketemukan meninggal.

Paling populer di Dunia

Urutan Robohnya Silicon Valley Bank, Pailit dalam Waktu 48 Jam

14 jam yang lalu

10 Bukti Menarik mengenai Bakhmut, Kota yang Diperebutkan Rusia-Ukraina

13 jam yang lalu

Hebat 3 Dunia: Advokat Keluarga Lion Air Suap di AS sampai Bangkutnya Silicon Valley Bank

20 jam yang lalu

Indonesia Beri komentar Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS, Meminta Australia Taat Non-proliferasi

11 jam yang lalu

Australia Contact Cina Saat sebelum Beli Kapal Selam Nuklir, tetapi Tidak Dihiraukan

15 jam yang lalu

 

16 jam yang lalu

Venezuela Kirim Minyak ke Kuba, Pakai Supertanker yang Masuk Daftar Hitam AS

13 jam yang lalu

Ditahan 5 Dasawarsa, Tahanan Terpidana Mati Terlama Dunia Jalani Sidang Ulangi di Jepang

16 jam yang lalu

Kremlin: Rusia Tidak Akan Stop sampai Arah Gempuran ke Ukraina Terwujud

8 jam yang lalu

Fitur Sukhoi Su-35, Jet Tempur Rusia yang Dibeli Iran

9 jam yang lalu

Terbaru di Dunia

Polandia Siap Kirimkan Jet Tempur MiG-29 ke Ukraina

2 jam yang lalu

Meta Facebook Kembali PHK Umum, 10 Ribu Orang Kehilangan Tugas

4 jam yang lalu

Topan Freddy Hajar Malawi, 190 Orang Jadi Korban

5 jam yang lalu

Ukraina Tuduh 2 Sniper Rusia Lecehkan Bocah dan Setubuhi Ibunya

5 jam yang lalu

Arab Saudi Semakin Kendur, Sekarang Perkenankan Seniman Gelar Pameran Patung

7 jam yang lalu

Fakta-Fakta Hujan Cacing di Cina yang Trending, Apa Pemicunya?

7 jam yang lalu

Malaysia Lacak Paket Pasta Gigi Ganja yang Dikirimkan dari Indonesia

8 jam yang lalu

Kremlin: Rusia Tidak Akan Stop sampai Arah Gempuran ke Ukraina Terwujud

8 jam yang lalu

Fitur Sukhoi Su-35, Jet Tempur Rusia yang Dibeli Iran

9 jam yang lalu

Duta besar Sedih Visa Wisatawan Ukraina di Bali Diusulkan Ditarik: Mereka Tidak Jahat

9 jam yang lalu

Similar Posts

error: Content is protected !!