Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo minta semua penopang peraturan, terhitung pemda tingkat kabupaten dan kota lebih disiplin mengawasi gerakan harga keperluan primer. Pengawasan itu dibutuhkan supaya bisa selekasnya memperhitungkan dan tekan pergerakan inflasi di wilayah.
Miss Universe Thailand 2022 Gunakan Gaun Daur Ulangi Sampah Penghormatan untuk Ayah Pemulung
“Semua saya meminta untuk teratur menyaksikan, mengawasi, dan menginput harga harian, dan lebih rajin kembali untuk turun ke pasar,” kata Ganjar di antara lawatan kerjanya di Kabupaten Grobogan, Jumat, 13 Januari 2023.
Dia lalu memberikan contoh kenaikan harga cabe yang diberitakan terjadi di Banjarnegara. Bahkan juga ada media yang mengatakan cabe di wilayah itu dipasarkan Rp 300 per biji.
Ganjar juga minta semua pemegang peraturan teratur dan terus mengawasi harga barang keperluan primer harian melalui program Mekanisme Info Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi).
Dengan mendeteksi dini peningkatan harga pangan itu, menurut Ganjar, barisan barang yang masuk ke volatile food bisa selekasnya dicari tahu pemicu dan jalan keluar untuk menahan harga.
Beberapa alternative untuk tekan pergolakan harga itu dapat dilaksanakan salah satunya dengan merajut kerja-sama dengan wilayah paling dekat dengan Propinsi Jawa tengah misalkan dengan Jawa Timur dan Jawa Barat.
“Kita dapat bersama-sama karena beberapa komoditas lari ke Kalimantan, beberapa ada yang ke Sumatera, karena itu ini yang kami coba awasi terus-terusan. Program SiHati itu dapat kita gunakan untuk menyaksikan harian,” sebut Ganjar.
Tidak itu saja, Ganjar juga menggerakkan team pengontrol inflasi agar semakin rajin dan disiplin mengawasi ke pasar dan mengupload data secara real time ke program karena seringkali sempat kecurian berkaitan harga komoditas di pasar.
Sebagai contoh, harga minyak goreng di pasar beberapa lalu sempat naik. Tetapi saat dilihat lebih jauh, peningkatan harga itu karena ada beberapa ketertinggalan pengangkutan.
Inflasi Jawa tengah per Desember 2022 terdaftar ada di angka 5,63 %. Angka ini semakin tinggi dari inflasi nasional sejumlah 5,5 %. Maknanya, Jawa Sedang ada pada posisi ke-4 wilayah dengan inflasi paling besar sesudah Jawa Timur, Wilayah Spesial Yogyakarta, dan Jawa Barat.