Wartawan
Han Revanda Putra
Editor
Nurhadi
Sabtu, 25 Maret 2023 15:00 WIB
Bulan Ramadan tidak cuma sama dengan rangkaian beribadah dan kewajiban yang wajib digerakkan kaum muslim. Momen ini pun tidak lepas dari bermacam adat yang berkembang dalam masyarakat, satu diantaranya pembagian takjil mendekati buka puasa.
Takjil ialah menu sajian yang mempunyai tujuan untuk menggagalkan puasa. Itu penyebabnya takjil umumnya terbagi dalam minuman dan makanan enteng saat sebelum diteruskan sajian khusus.
Takjil sekarang sudah dipandang seperti salah satunya wujud kelebihan yang cuma terjadi di bulan Ramadan. Tiap Ramadan datang, takjil sering jadi hal yang dinanti-nantikan, bahkan juga dicari. Takjil jadi daya magnet beberapa orang untuk memeriahkan mushola. Disamping itu, takjil jadi fasilitas beragam ke sekitar lingkungan. Lalu, bagaimana pertama kali adat takjil di Indonesia?
Dikutip dari muhammadiyah.or.id, istilah takjil diambil dari hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, “Manusia masih tetap terhitung dalam kebaikan sepanjang dia melekaskan (Ajjalu) buka”. Ajjalu maknanya ‘momentum’, ‘tergesa-gesa’, ‘menyegerakan’, atau ‘mempercepat’. Dalam pada itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengistilahkan takjil sebagai makanan untuk buka puasa yang disegera.
130 Tipe Tumor di Kepala atau Tumor Otak Salah Satunya Dialami Ifan Seventeen
Snouck Hurgronje di buku Orang Aceh: Budaya, Warga, dan Politik Penjajahan menulis jika warga lokal sudah melangsungkan berbuka puasa (takjil) di mushola ramai-ramai dengan ie bu peudah atau bubur pedas. Dalam catatan yang lain belum terverifikasi kebenarannya, takjil bahkan juga jadi media ceramah Wali Songo untuk lakukan ceramah dan Islamisasi di bumi Nusantara.
Walau takjil dikenali sebagai sisi dari perintah Nabi dan dipungut dalam beragam budaya yang beda, takjil sebelumnya cuma sebagai kebudayaan lokal bukannya kebudayaan terkenal. Abdul Munir Mulkhan dalam bukunya Kiai Ahmad Dahlan: Tapak jejak Penyempurnaan Sosial dan Kemanusiaan menulis jika Muhammadiyah mempunyai peranan besar dalam mempopulerkan takjil.
Disamping itu, Munir menulis jika Muhammadiyah sebagai pergerakan tajdid memopulerkan adat mengakhirkan makan sahur mendekati waktu subuh datang dan melangsungkan takjil untuk melekaskan golongan muslimin untuk buka. Muhammadiyah dipandang memopulerkan adat akhiri sahur mendekati waktu subuh dan melangsungkan acara takjil untuk melekaskan umat Islam buka puasa.
Sebelumnya, adat itu jadi ejekan di tengah-tengah lingkungan pengamalan agama yang komunal, mistik, dan penuh mistis. Adat mengakhirkan sahur dan melekaskan buka dipandang seperti argumen yang diada-adakan mereka yang tidak kuat lapar. Tetapi perlahan-lahan, penawaran ini di ikuti dan jadi arus khusus dalam masyarakat Indonesia.
HAN REVANDA PUTRA
Opsi Editor: UMY Bagi Takjil pada Mahasiswa dengan Mekanisme Drive Thru
Informasi Berkaitan
Paling populer di Ramadan
Ini Langkah Hitung Zakat Mal dan Zakat Pendapatan
17 jam yang lalu
Pakar Nutrisi Berikan Anjuran Skema Makan saat Lebaran supaya Berat Tubuh Tidak Naik
4 jam yang lalu
Mengenali MABIMS, Persyaratan Baru Penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal
16 jam yang lalu
148.261 Personil Kombinasi Dikeluarkan dalam Operasi Ketupat 2023
21 jam yang lalu
Merayakan Idul Fitri, MUI Yogya Minta Warga Hindari Trend Flexing
21 jam yang lalu
PLN Ungkapkan Trend Konsumsi Listrik Saat Lebaran, Wilayah Arah Mudik akan Naik
12 jam yang lalu
2,5 Juta Kendaraan Diprediksikan Masuk Malang Raya Sepanjang Mudik Lebaran
20 jam yang lalu
2.907 Personil Di turunkan di Malang Raya Sepanjang Mudik Lebaran
18 jam yang lalu
ITS Gelar Mudik Gratis untuk Mahasiswa, Siapkan 8 Bis ke Beragam Jalur
21 jam yang lalu
Diskusi Ramadan di UGM, Mensos Risma Berbicara Masalah Akar Kekerasan Seksual Anak
19 jam yang lalu